RSS

Wanita Pertama Perdana Menteri Slovakia

Iveta Radičová

Perdana Menteri Iveta Radičová. Sumber foto: aktuality.sk

Mosi Tidak Percaya Jatuhkan Wanita Pertama PM Slovakia

Pemerintahan pimpinan wanita pertama Perdana Menteri Slovakia, Iveta Radičová jatuh karena kehilangan mosi percaya di parlemen pada 11-12 Oktober 2011. Pemilihan Umum Parlemen dini diselenggarakan pada 10 Maret 2012. Pada pemilu tersebut, partainya, SDKU-DS menderita kekalahan dari Smer-SD pimpinan Robert Fico. SDKU-DS memperoleh 15,42% suara, sedang Smer-SD mendapatkan 34,79%. Dari sisi kursi, SDKU-DS mengalami penurunan sebanyak 3 kursi di parlemen (sebeluknya 31 dan kemudian 28 kursi), sebaliknya, Smer-SD mengalami peningkatan sebanyak 12 kursi (kini 62, sebelumnya 52 kursi). Kursi Perdana Menteri pun kemudian beralih ke Robert Fico sejak 4 April 2012.

Pada tanggal 11 Oktober 2011, Dewan Nasional Republik Slovakia (Národná rada Slovenskej republiky or just Národná rada atau National Council of the Slovak Republic) memilih apakah akan menyetujui perluasan Stabilitas Dana Keuangan Eropa (European Financial Stability Facility). Slovakia sebagai negara zona euro yang terakhir dalam mengambil sikap, sehingga mengakibatkan Radičová mendapat mosi tidak percaya. Menurut partai Kebebasan dan Solidaritas (SaS: Sloboda a Solidarita atau Freedom and Solidarity), gerakan itu sebagai alasan bahwa Slovakia adalah negara zona euro termiskin kedua, tidak harus bailout negara-negara kaya seperti Yunani yang merekapitalisasi bank-nya.

Kebebasan dan Solidaritas meraih 21 suara, sementara partai Smer (sociálna demokracia) memilih abstain. Smer kemudian membuat suatu perjanjian dengan pemerintahan koalisi untuk mengetahui apakah ketua partai Robert Fico (Perdana Menteri Slovakia periode 4 Juli 2006–8 Juli 2010) pantas naik kembali sebagai pimpinan pemerintahan periode berikutnya. Menteri Luar Negeri Mikuláš Dzurinda menyatakan, “Kami memutuskan bahwa sebagai titik pertama di sidang parlemen, kami bekerja untuk mempercepat waktu pelaksanaan pemungutan suara.”. Menyusul tekanan dari Uni Eropa, pada tanggal 13 Oktober 2011 yang juga dikuatkan oleh Amerika Serikat dan China agar mendapatkan stabilisasi keuangan. Gerakan tersebut disahkan dengan suara 114-30 dengan 3 abstain.

Iveta Radičová lahir di Bratislava, Cekoslowakia (kini Slowakia) pada 7 Desember 1956. Dia adalah ibu dari satu anak perempuan dan janda dari Stano Radič, seorang komedian dan aktor Slovakia yang meninggal pada tahun 2005. Selain bahasa asalnya Slovakia, Radičová dapat juga berbicara dalam bahasa Inggris dan Rusia. Ia memiliki pengetahuan yang baik dari Jerman dan Polandia.

Radičová memulai karir akademis dengan mempelajari sosiologi di Universitas Comenius di Bratislava (Comenius University in Bratislava). Ia mendapatkan gelar PhD pada tahun 1981. Selama periode 1979-1989, Radičová bekerja sebagai sosiolog di Akademi Ilmu Pengetahuan Slovakia (Slovak Academy of Sciences) untuk mengkoordinasikan sebuah tim penelitian kebijakan keluarga. Pada tahun 1990, selama sekitar satu tahun, dia berusaha mendapatkan gelar doktor di Universitas Oxford. Setelah kembali ke Slovakia pada tahun 1991, Radičová mendirikan Pusat Analisis Kebijakan Sosial. Ini adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pertama di Slovakia. Di LSM tersebut, dia menjabat direktur eksekutif hingga tahun 2005. Selama periode ini, Radičová juga kuliah di Universitas Comenius di jurusan sosiologi, ilmu politik, dan pekerjaan sosial. Pada tahun 2005, ia diangkat menjadi Profesor Sosiologi di Fakultas Filsafat Universitas Comenius. Jabatan tersebut menjadikan dia sebagai dosen sosiologi perempuan pertama di Slovakia.

Pada tahun 1990, Radičová memulai karir politik sebagai anggota gerakan Public Against Violence (VPN: Verejnosť proti násiliu) dengan posisi sebagai juru bicara partai. Jabatan itu dipertahankannya sampai tahun 1992. Selama periode 2005-2006, ia menjabat Menteri Tenaga Kerja, Urusan Sosial, dan Keluarga dalam pemerintahan kanan-tengah pimpinan Mikuláš Dzurinda (Pejabat Presiden Slovakia periode 30 Oktober 1998–15 Juni 1999 dan Perdana Menteri Slovakia periode 30 Oktober 1998– 4 Juli 2006). Pada pemilu parlemen tanggal 17 Juni 1006, partai liberal-konservatif Demokrat Slovakia dan Kristen Bersatu-Partai Demokrat (SDKÚ-DS: Slovenská demokratická a kresťanská únia – Demokratická strana atau Slovak Democratic and Christian Union – Democratic Party) yang dipimpinnnya tampil sebagai pemenang kedua dari 21 partai politik yang ikut ambil bagian dalam pemilu tersebut. SDKÚ-DS mendapat 422.815 (18,35%) atau 31 kursi parlemen. Sedang, Direction–Social Democracy (Smer: sociálna demokracia) yang muncul sebagai pemenang meraih 671.185 (29,14%) atau 50 kursi parlemen. Praktis, selama periode 4 Juli 2006–23 April 2009, dia menjadi anggota Dewan Nasional Republik Slovakia (NR SR: Národná rada Slovenskej republiky atau Národná rada, National Council of the Slovak Republic).

Setelah pemilu 2006, SDKU-DS menjadi oposisi. Radičová menjadi anggota resmi SDKU-DS dan terpilih menjadi wakil ketua partai. Radičová juga menjabat sebagai wakil ketua komite parlemen pada urusan sosial dan perumahan. Pada pemilu presiden tanggal 21 Maret 2009, Radičová dicalonkan partai SDKU-DS dan didukung oleh Gerakan Demokratik Kristen (KDH: Kresťanskodemokratické hnutie atau Christian Democratic Movement) yang konservatif pimpinan Ján Figeľ (Komisioner Eropa untuk Perusahaan dan Informasi Masyarakat periode 1 Mei 2004–22 November 2004 dan Komisioner Eropa untuk Pendidikan, Pelatihan, Kebudayaan, dan Multi Budaya periode 22 November 2004–1 Januari 2007 serta Komisioner Eropa untuk Pendidikan, Pelatihan, Kebudayaan, dan Pemuda periode 1 Januari 2007–1 Oktober 2009) dan Partai Koalisi Hungaria (SMK-MKP: Strana maďarskej koalície – Magyar Koalíció Pártja atau Party of the Hungarian Coalition) pimpinan József Berényi.

Putaran pertama yang berlangsung tanggal 21 Maret 2009, perolehan suara Radičová mencapai 713.735 (38.05%) suara, sedang Ivan Gašparovič yang menjadi saingan terberatnya meraih 876.061 (46,71%). Pemilu presiden putaran pertama diikuti 5 calon lainnya termasuk kandidat perempuan lainnya, Zuzana Martináková yang semula berprofesi sebagai wartawan wanita. Zuzana yang kemudian menjadi politikus dan memimpin Free Forum (Slobodné fórum) berada di urutan keempat dengan perolehan 96.035 (5,12%) suara. Sebagai incumbent Presiden Ivan Gašparovič gagal mendapatkan mayoritas suara. Pada putaran kedua pemilu presiden tanggal 4 April 2009, Radičová memperoleh 988.808 (44,47%), sedang Gašparovič mendapatkan 1.234.787 (55,53%) suara. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 43,63% (putaran pertama) dan 51,67% di putaran kedua. Pada putaran pertama diikuti 1.875.629 pemilih dan sebanyak 2.223.595 warga turut ambil bagian dalam pemilu di putaran kedua. Hasil tersebut mencatatkan sejarah bahwa dia adalah wanita pertama calon presiden pertama Slovakia yang lolos dalam pemilu presiden hingga putaran kedua.

Tak lama setelah pemilu presiden, Radičová menimbulkan kontroversi setelah parlemen memberikan suara kolega separtainya dan itu sebagai pelanggaran peraturan parlemen. Sebagai tindak lanjut dari kontroversi tersebut, dia mengundurkan diri dari keanggotaan di parlemen pada tanggal 23 April 2009.

Pada awal 2010, Radičová terpilih sebagai Ketua SDKU-DS untuk pemilihan parlemen berikutnya melalui pemilihan pendahuluan. Ia unggul atas Ivan Mikloš (Deputi Perdana Menteri Slovakia bidang Ekonomi periode 30 Oktober 1998–15 Oktober 2002, Menteri Keuangan Slovakia periode 15 Oktober 2002–4 Juli 2006 dan sejak 9 Juli 2010). Selama kampanye pemilihan partainya, dia menekankan platform disiplin fiskal dan berjanji menghidupkan kembali perekonomian setelah mengalami penurunan 4,7% pada tahun 2009.

Pada hari pemilihan tanggal 12 Juni 2010, SDKU-DS berada di urutan kedua dengan 390.042 (15,42%) suara. Raihan suara tersebut berada jauh di belakang partai Smer yang beraliran kiri-tengah pimpinan Robert Fico (Perdana Menteri Slovakia periode 4 Juli 2006–8 Juli 2010) yang mendapat 880.111 (34,79%) suara. Tetapi, mitra koalisi Fico Partai Nasional Slovakia (SNS: Slovenská národná strana atau Slovak National Party) pimpinan Ján Slota (Walikota Žilina periode 1990–2006 dan Anggota Majelis Federal Cekoslowakia periode 23 Juni 1990–25 Juni 1992 serta Anggota Dewan Nasional Republik Slovakia sejak 31 Desember 1992) yang ultra-nasionalis dan Partai Rakyat-Gerakan untuk Slowakia Demokratis (HZDS: Ľudová strana–Hnutie za demokratické Slovensko atau People’s Party – Movement for a Democratic Slovakia) pimpinan Vladimír Mečiar (Pejabat Presiden Slovakia periode 2 Maret 1998–30 Oktober 1998 dan Presiden Slovakia periode 1 Januari 1993–2 Maret 1993 serta Perdana Menteri Slovakia periode 27 Juni 1990–6 Mei 1991, 24 Juni 1992–16 Maret 1994, dan 13 Desember 1994–30 Oktober 1998) yang konservatif nasional tampil buruk, sehingga gagal memenangkan kursi di parlemen. Akibatnya, koalisi empat partai oposisi beraliran kanan-tengah; Kebebasan dan Solidaritas (SAS) yang liberal, Gerakan Kristen Demokrati (KDH), partai kesukuan Hongaria Most–Híd, dan SDKU-DS pimpinan Radičová mampu membentuk mayoritas di parlemen dengan 79 dari 150 kursi. Setelah Fico tidak mampu membentuk pemerintahan baru, sebagai pemimpin partai oposisi terbesar, Radičová diminta membentuk pemerintahan oleh Presiden Gasparovic pada tanggal 23 Juni 2010. Radičová kemudian menjadi wanita pertama yang menjabat Perdana Menteri Slovakia 8 Juli 2010 ketika memimpin sebuah pemerintahan koalisi yang terdiri SDKU-DS, SAS, KDH, dan Most–Híd.

Radičová menjanjikan bahwa pemerintahannya akan memotong pengeluaran negara untuk mengurangi defisit anggaran, tetapi kenaikan pajak tetap jelas terlihat. Dia menyatakan, “Kami siap mengambil tanggung jawab negara untuk mengatasi dampak krisis ekonomi yang mendalam oleh keputusan yang tidak bertanggung jawab pendahulu politik.” Dia juga mengatakan bahwa jaminan Slovakia sebesar 4,5 miliar euro untuk stabilisasi dana Uni Eropa yang selangit. Ia juga menyatakan bahwa tidak akan memblokir persetujuan dari skema Uni Eropa, meskipun ia berusaha untuk menegosiasikan kembali kontribusi negaranya. Melalui mitra koalisi Most-Hid, pemerintahannya berusaha membangun kembali hubungan dengan Hongaria yang tidak harmonis karena perdebatan bahasa dan hukum kewarganegaraan.(wkd/Epaphroditus Ph. M.)

 

Tinggalkan komentar